Komponen Transistor
Komponen Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, rangkaian pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor pertama kali ditemukan oleh tiga orang fisikawan bernama John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley yang berasal Amerika Serikat pada akhir tahun 1947 yang merupakan transistor jenis Bipolar. Pada tahun 1925 seorang fisikawan Jerman yang bernama Julius Edgar Lilienfeld mematenkan transistor jenis Field Effect Transistor di Kanada.
Gambar Transistor
Pada dasarnya keluarga transistor digolongkan menjadi 2 keluarga besar yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor). Perbedaan yang paling utama diantara keduanya terletak pada bias Input (atau Output) yang digunakannya. Transistor Bipolar memerlukan arus untuk mengendalikan terminal lainnya sedangkan Field Effect Transistor (FET) hanya menggunakan tegangan saja. Pada pengoperasiannya, Transistor Bipolar memerlukan muatan pembawa (carrier) hole dan elektron sedangkan FET hanya memerlukan salah satunya saja.
Jenis-Jenis Transistor
1. Transistor Bipolar
Transistor Bipolar sering disebut juga dengan Bipolar Junction Transistor (BJT). Konstruksi dasar Transistor Bipolar terdiri dari dua PN-junction menghasilkan tiga terminal yang menghubungkan dengan masing-masing terminal. Ketiga terminal ini dikenal dan diberi label masing-masing sebagai Emitor (E), Basis (B) dan kolektor (C).
Ada 2 tipe transistor bipolar, yaitu :
- Transistor NPN merupakan transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
- Transistor PNP merupakan transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.
Gambar Simbol Transistor NPN dan PNP
2. Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor)
Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor) yang disingkat menjadi FET ini merupakan jenis transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan konduktivitasnya. Yang dimaksud dengan Medan listrik disini adalah Tegangan listrik yang diberikan pada terminal Gate (G) untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan pada terminal Drain (D) ke terminal Source (S).
Gambar Simbol Transistor Efek Medan (FET)
Transistor Efek Medan (FET) ini juga sering disebut sebagai Transistor Unipolar karena pengoperasiannya hanya tergantung pada salah satu muatan pembawa saja. Berikut merupakan jenis-jenis transistor Efek Medan (Field Effect Transistor) :
- JFET (Junction Field Effect Transistor) adalah Transistor Efek Medan yang menggunakan persimpangan (junction) p-n bias terbalik sebagai isolator antara Gerbang (Gate) dan Kanalnya. JFET terdiri dari dua jenis yaitu JFET Kanal P (p-channel) dan JFET Kanal N (n-channel). JFET terdiri dari tiga kaki terminal yang masing-masing terminal tersebut diberi nama Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
- MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah Transistor Efek Medan yang menggunakan Isolator (biasanya transistor menggunakan Silikon Dioksida atau SiO2) diantara Gerbang (Gate) dan Kanalnya. MOSFET ini juga terdiri dua jenis konfigurasi yaitu MOSFET Depletion dan MOSFET Enhancement yang masing-masing jenis MOSFET ini juga terbagi menjadi MOSFET Kanal-P (P-channel) dan MOSFET Kanal-N (N-channel). MOSFET terdiri dari tiga kaki terminal yaitu Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
- UJT (Uni Junction Transistor) adalah jenis Transistor yang digolongkan sebagai Field Effect Transistor (FET) karena pengoperasiannya juga menggunakan medan listrik atau tegangan sebagai pengendalinya. Berbeda dengan jenis FET lainnya, UJT memiliki dua terminal Basis (B1 dan B2) dan 1 terminal Emitor. UJT digunakan khusus sebagai pengendali (switch) dan tidak dapat dipergunakan sebagai penguat seperti jenis transistor lainnya
0 Response to "Komponen Transistor"
Post a Comment