Teknik Penggunaan Peralatan Bengkel
Teknik Penggunaan Peralatan Bengkel
Teknik Mengikir
Saat menggunakan kikir haruslah sesuai dengan bentuknya masing-masing. Seperti yang dicontohkan dalam gambar berikut ini :
Kikir Datar
Kikir Bujur Sangkar
Kikir Segitiga
Kikir Bulat
Kikir Setengah Bulat
Saat memegang kikir, secara normal tangan kanan memegang gagang kikir dengan kuat dan memberikan tekanan pada ujung gagang kikir dengan bagian tengah telapak tangan. Ibu jari terletak di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang. Sedangkan tangan kiri diletakkan pada ujung kikir dengan cara meletakkan telapak tangan dan ibu jari diatas ujung kikir, sedangkan jari-jari yang lain merapat dilipat ke bawah tanpa memegang ujung kikir
Untuk arah pengikiran, dapat dilakukan dalam berbagai arah, yaitu pengikiran menyilang, memanjang, dan melintang. Pengikiran menyilang yaitu dilakukan dalam dua arah pengikiran, arah pertama posisi kikir 45° terhadap benda kerja dan arah kedua posisi kikir 90° terhadap arah kikir yang pertama. Pengikiran memanjang jika arah pengikiran sejajar dengan panjang benda kerja. Pengikiran melintang jika arah pengikiran melintang terhadap panjang benda kerja.
Gambar Teknik Pengikiran Menyilang
Gambar Teknik Pengikiran Memanjang
Gambar Teknik Pengikiran Melintang
Teknik Menandai
- Menggores
Hasil penandaan berupa garis lurus atau lengkung sebagai batas ukuran pengerjaan selanjutnya. Hasil penandaan juga berupa perpotongan dua garis atau lebih, dimana titik perpotongan garis digunakan sebagai titik batas atau titik pusat lingkaran atau lubang. Pekerjaan menggores harus dilakukan dengan benar, terutama bagaimana mengarahkan penggores yang benar seperti gambar berikut :
Gambar Teknik Menggores
Sebagai pengarah untuk menarik garis lurus, dapat menggunakan mistar baja atau siku-siku. Mistar atau siku-siku ditekan pada benda kerja dengan kuat (jangan sampai bergeser ketika menggores) dan penggores diposisikan sedemikian rupa (lihat gambar sebelumnya) kemudian ketika menarik garis, penggores dimiringkan ke arah gerakan penggoresan dan dilakukan hanya sekali saja.
Gambar Posisi Teknik Menggores
- Menitik
Kegiatan menitik harus dilakukan dengan seksama, karena jika dilakukan serampangan akan menghasilkan titikan yang tidak sempurna dan akan mengakibatkan ketidaktepatan ukuran pada pekerjaan selanjutnya. Kegiatan menitik diawali dengan mengukur dan membuat perpotongan garis ditempat yang akan dititik. Kemudian memegang penitik miring sedemikian rupa dan menempatkan ujung penitik tepat pada perpotongan garis, kemudian menegakkan penitik dan memberi satu kali pukulan ringan.Setelah memeriksa ketepatannya maka hasil penitikan dapat diperbesar dengan menitik sekali lagi dengan pukulan yang lebih keras
►
►
Gambar Teknik Menitik
Teknik Mengebor
Sebelum melakukan pengeboran sebaiknya lakukanlah pemeriksaan kondisi dari mata bor. Untuk menentukan sudut-sudut geometri mata bor dilakukan dengan cara mengasah atau menggerinda.
Gambar Penentuan Sudut Mata Bor
Untuk memeriksa hasil penggerindaan menggunakan berupa mal ukur mata bor atau jika tidak ada dapat menggunakan busur derajat.
Gambar Busur Derajat Untuk Mata Bor
Kecepatan putar mesin bor dapat diatur sesuai dengan perhitungan kecepatan potong bahan dengan cara menyetelnya melalui pengubahan posisi sabuk (belt) transmisi yang menghubungkan puli penggerak dan puli spindel.
Gambar Posisi Sabuk (belt) Puli
Selama proses pengeboran harus selalu menggunakan media pendingin berupa air yang dicampur dengan oli pemotongan (cutting oil). Setelah proses pengeboran selesai biasanya akan dilanjutkan dengan proses persing, untuk meratakan atau menghaluskan sisa-sisa hasil pengeboran yang tidak rata.
Gambar Proses Persing
Sumber :
- Teknik kerja bengkel smk/sma kelas X oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013
0 Response to "Teknik Penggunaan Peralatan Bengkel"
Post a Comment